Sejarah

Sejak jaman penjajahan Belanda penggunaan Psikologi sebagai ilmu pengetahuan terapan (applied khususnya science) telah disadari kegunaannya, khususnya dalam kehidupan militer di Indonesia. Pimpinan tentara Belanda telah menggunakan psikologi dalam rangka seleksi/penyaringan calon-calon prajurit KNIL. Dinas Psikologi di lingkungan TNI AD pada merupakan kelanjutan dari Leger Psychologiesche Dienst (LPD), Dinas Psikologi Tentara KNIL.

 

Pada tanggal 15 Juni 1950 dilaksanakan serah terima jabatan dari Mayor Kamhorst, Kepala LPD kepada Letnan Kolonel DR. Soemantri Hardjoprakoso atas nama Angkatan Darat bertempat di Jalan Panorama Bandung. Sejak saat itu LPD berganti beberapa kali nama seperti Lembaga Psychoteknik Tentara (LPT). Lembaga Psychoteknik Angkatan Darat disingkat L.Ps.A.D. Pusat Psykologi Angkatan Darat (PUSP¬SYAD),dan akhirnya menjadi Dinas Psikologi Angkatan Darat (DISPSIAD) hingga saat ini. Pada Tanggal 17 Januari 1952 Mako Dispsiad. dipindahkan dari jalan Panorama ke Jalan Sangkuriang 17 Bandung.

 

Pada awal berdirinya karena LPT sangat kekurangan personil, maka direk¬rut beberapa orang Perwira dan Bintara dari Dinas Administrasi Militer Eks Tentara Pelajar (TP) dari K.M.K. Semarang dan Sura¬karta serta pengangkatan orang-orang sipil menjadi Tentara melalui pemanggilan iklan. Akhir tahun 1950 terkumpul sejumlah 35 orang Tentara dan 30 orang Sipil. Dari semua itu hanya 2 orang yang memiliki keahlian dalam bidang Psikologi. Untuk mengatasi kekurangan Personil Ahli, pada bulan September 1950 beberapa Perwira Eks Tentara Pelajar berangkat untuk Tugas Belajar bidang Psikologi ke Negeri Belanda. Mereka kemudian dipindahkan ke Jerman Barat karena memburuknya hubungan Indonesia-Belanda. Mereka kembali ke Indonesia dengan meraih gelar Sarjana Psikologi pada tahun 1960. Selanjutnya dilakukan kerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi Negeri seperti UI, UNPAD dan UGM.

 

Berdirinya Fakultas Psikologi UNPAD pada tanggal 2 September 1961 tidak terlepas dari prakarsa Kepala Puspsyad beserta para Staf Ahlinya yang bekerjasama dengan Prof. Sadaridjun, Drs. Gerungan, Drs. Wulur dengan bantuan Prof. DR. Mustopo (Pembantu Rektor III UNPAD saat itu) dan Kolonel DR. Soemantri Hardjoprakoso (Sekjen PDK). Atas restu Men. Pangad Mayjen TNI Achmad Yani dan Menteri PDK, maka terwujudlah Fakultas Psikologi menjadi salah satu Fakultas di lingkungan UNPAD yang beralamat di Jalan Sangkuriang No. 19 (Dispsiad sekarang) dengan harapan Sarjana lulusan UNPAD dapat mengisi kebutuhan Perwira (Psikolog) untuk Dispsiad.

 

Tidak mudah untuk memperoleh tenaga Sarjana Psikologi. Untuk memenuhi kebutuhan, direkrut para Mahasiswa UNPAD yang telah lulus Sarjana Muda untuk mengikuti pendidikan Militer Wajib (MILWA). Kepada mereka diberikan kesempatan untuk melanjutkan kuliah sampai selesai. Juga menugasbelajarkan bebera¬pa Perwira yang ada untuk mengikuti pendidikan S2 di luar negeri yang berkaitan dengan bidang studi Psikologi. Disamping itu diperoleh juga beberapa Sarjana Psikologi baik dari UNPAD, UI maupun UGM. Selain itu dengan adanya kebutuhan Sarjana dari disiplin lainnya, menyebabkan ditariknya seorang Sarjana Statis¬tik, Sarjana Sosiologi, Sarjana Bimbingan dan Konseling dan seorang Master di bidang Administrasi. Pada tahun 1966. Sejumlah Perwira Lulusan Akademi Militer (13 orang) mendapat tugas di Dispsiad dan tahun 1968 mendapat tugas belajar di Fakultas Psi¬kologi UNPAD. Adanya kebijaksanaan tersebut relatif telah dapat menutupi kebutuhan akan tenaga ahli sekalipun belum seluruhnya terpenuhi. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga Testor, pimpinan Dispsiad mengam¬bil kebijaksanaan melatih para Perwira dan Bintara untuk dijadi¬kan Testor.

 

Pada saat ini Dispsiad memiliki 40 orang S1 Psikologi (37 Militer dan 3 PNS), 6 orang S2 Psikologi, 1 orang Sarjana BP, 1 orang MBA, 1 orang MDA, dan 2 orang Sarjana Informatika.

 

Beberapa Perwira sedang melaksanakan tugas belajar untuk meraih gelar S 2 da S 3 di dalam maupun di luar negeri.

 

Sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1960 kegiatan utama Dispsiad masih terbatas pada bidang seleksi. Selanjutnya mulai melakukan beberapa penelitian psikologi, dan berkembang pada kegiatan bidang klasifikasi, konsultasi serta kegiatan mengajar di Lemdik-Lemdik di lingkungan TNI AD.

 

Apresiasi atas peranan Dispsiad semakin hari semakin bertambah dan berkembang. Kepercayaan atas fungsi Psikologi dari Pimpinan TNI AD semakin nyata setelah dilibatkan dalam kegiatan operasional. Sejak tahun 1977 sampai sekarang fungsi dan kegiatan Dispsiad makin bertambah luas, seperti Penelitian Sosial, peningkatan dan pengembangan kualitas SDM berbasis kompetensi Assessment Center (PPKJ-Program Penilaian Kompetensi Jabatan), melaksanakan Pelatihan Psikologi, Konsultan dalam bidang Olah Raga untuk menangani altet-atlet Nasional (Petembak TNI/TNI AD BISAM, AARM), PBSI, dan lain-lain.